Tidak Ingin Bunga Layu? Awetkan Saja dengan 3 Metode Ini
Anda yang ingin belajar membuat preserved flower sendiri tak perlu repot-repot bereksperimen. Cukup baca saja ulasan berikut ini.
ANDA baru saja menerima rangkaian bunga mawar segar dari pasangan. Ketika sedang menikmati keindahannya, Anda menyadari bahwa itu takkan berlangsung lama.
“Ah sungguh sayang rasanya kalau rangkaian bunga mawar secantik ini harus layu dalam hitungan jam. Belum lagi buket ini merupakan hasil kreasi florist Jakarta ternama, rasanya semakin sayang saja kalau bunga ini harus berakhir di tong sampah”, demikian pikir Anda.
Well, kalau begitu keadaannya mengapa tidak mengawetkannya saja? Bila mau, Anda bisa kok membuat preserved flower sendiri melalui 3 metode berikut:
1. Metode dehidrasi alami
Metode pengawetan bunga yang pertama kita bahas ini sering diterapkan oleh beberapa toko bunga berpengalaman. Pertama-tama, Anda harus memangkas daun dari tiap tangkai bunganya, lalu potong tangkainya sepanjang yang diinginkan - ada baiknya batang bunga tidak kurang dari 15 cm.
Karena bunga harus dijauhkan dari paparan sinar matahari sesegera mungkin, maka sekarang carilah tempat yang gelap untuk menyimpan bunganya agar warnanya tak sampai pudar. Anda bisa menyimpannya di loteng atau lemari, yang penting lokasi tersebut gelap, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Ikat semua tangkai bunganya menggunakan 1-2 karet hingga menjadi 1, lalu lilit lagi rapat-rapat seluruh batangnya dengan benang floss. Gantung dalam posisi terbalik sehingga bunganya menghadap ke bawah. Posisi ini bisa membuat kelopaknya terbentuk tetap sekaligus mencegah tangkainya bengkok.
Kalau jumlah bunga yang mau diawetkan cukup banyak, maka bagilah menjadi beberapa kelompok, idealnya 1 kelompok berisi kurang dari 6 tangkai bunga. Alasannya karena benang floss mungkin takkan kuat bila harus menanggung beban bunga yang lebih banyak dari itu.
Setelah 2 minggu tergantung terbalik, bunga seharusnya sudah kering sempurna. Semprotkan sedikit hairspray untuk melindungi bunganya, lalu copot bunga dari gantungan, dan masukkan ke dalam vas.
2. Metode pressing (menekan)
Untuk metode pembuatan preserved flower satu ini, Anda butuh buku besar dan berat. Pastikan juga, itu bukan buku penting. Anda bisa menggunakan buku telepon atau kamus yang sudah tak terpakai lagi karena besar kemungkinan kelembapan bunga akan merusak beberapa lembar halamannya.
Sekarang sebarkan bunga di atas selembar kertas sehingga tiap tangkai tak sampai menempel satu sama lain. Buka buku besar di pertengahan halaman, lalu pindahkan bunga dan selembar kertas tadi ke atas halaman buku yang sedang terbuka. Perlahan, tutup bukunya sambil menjaga posisi bunga tetap pada tempatnya.
Untuk mempercepat prosesnya, tambahkan beban dengan menumpuk beberapa buku lagi di atas buku besar tadi. Anda bisa menekan beberapa lembar kertas berisikan bunga dalam 1 buku pada saat bersamaan. Hanya pastikan ada jeda beberapa halaman agar kelembaban bunga di kertas 1 tak sampai mengenai bunga di kertas lainnya.
Setelah 2-4 minggu, bunga biasanya sudah kering sempurna. Pada saat ini, buka buku dan perlahan ambil tiap tangkai bunganya menggunakan penjepit karena bunga kering biasanya sangat rapuh.
Baca juga: Bunga yang Diawetkan dan Bunga Kering, Apa Bedanya?
3.Metode pengeringan dengan gel silika
Metode terakhir kita bahas adalah dengan menggunakan bantuan gel silika. Anda tinggal mengisi wadah dengan gel silika, gel mirip pasir dari silikon dioksida yang dapat menyerap kelembaban bunga. Pastikan tinggi gelnya mencapai tinggi 1,3-1,9cm dari dasar wadah.
Berikutnya, pangkas semua daun dan potong (sesuai lebar wadah) tangkai bunga yang ingin diawetkan. Letakkan semua tangkai bunganya ke dalam wadah, di atas gel silika, lalu perlahan tuangi wadah dengan gel silika lagi.
Pastikan kalau gelnya ditaburkan di antara kelopak sehingga bentuk bunga tetap terjaga saat dikeringkan. Terus ‘kubur’ bunganya menggunakan taburan gel silika hingga tertutup sempurna.
Tutup wadah rapat-rapat dan periksa setiap 2 hari sekali hingga bunga terasa kering saat disentuh. Lalai memeriksa rutin bunganya bisa membuat teksturnya terlalu kering sehingga bunga jadi rapuh dan rusak. Kalau bunga sudah kering, maka angkat perlahan dari wadah dan bersihkan sisa gel yang melekat dengan sikat lembut. Selesai!
Jika tak ingin repot melakukan metode-metode tersebut untuk mengawetkan bunga, Anda bisa memesan preserved flower yang sudah jadi hanya di Outerbloom. Dengan bunga pilihan dan serangkaian proses alami, preserved flower diletakkan indah dalam box elegan sehingga kecantikannya dapat dinikmati hingga 5 tahun lamanya.
Giant Preserved Rose on Brass Terrarium, Rp. 595,000; beli di sini